468x60 Ads

Ahli gigi surabaya

Trik Simpel Menulis Fiksi, Cukup 10 Kata

Adakah agan/sista di sini yang sedang coba-coba untuk membuat karya tulis fiksi, atau malah merintis passion sebagai penulis ?

Ada kalanya kita bingung harus memulai menulis dari mana. Tidak peduli penulis pemula atau penulis profesional yang bahkan telah melakukan kegiatan menulis secara rutin setiap hari. Bagi penulis fiksi, baik itu cerpen, puisi maupun novel, menemukan ide cerita belumlah cukup sebagai modal menulis.
Kadangkala penulis fiksi sudah mendapatkan ide, plot dan siapa saja tokoh yang akan dia mainkan dalam tulisannya. Namun, kerap kali penulis bingung harus memulai dari mana. Dari awal, akhir, atau tengah-tengah.
Mau menyuguhkan narasi dulu, dialog, konflik atau bahkan menempatkan penutup di awal cerita.

Kebuntuan semacam ini bisa jadi sangat mengganggu. Seorang penulis bisa diam di tempat, menatap layar komputer yang kosong, menggerakkan jemarinya yang sudah mulai gatal, tapi tak ada satu kata pun yang berhasil diketik. Ini ciri awal munculnya penyakit
penulis yang bisa disebut writers block.

Menulis sejatinya adalah mengumpukan kata-kata yang berlintasan di kepala. Menangkap mereka, lalu menyusunnya menjadi kalimat-kalimat yang kemudian secara alamiah akan menjadi paragraf-paragraf hingga menjadi tulisan yang utuh. Jika kita menganalogikannya dengan sederhana seperti itu, maka sebenarnya tugas kita adalah mengumpulkan kata-kata tersebut, mengandangkannya, menjejerkannya menjadi kalimat.

Yak, jreng-jreeeng..mohon yg satu guru satu ilmu jgn mengganggu. Kalau bisa nambahin

Sebagai awalan, cukup bermain-main dengan 10 kata saja dulu, 10 kata ini akan kita jejer menjadi kalimat dan paragraf.
Langkah Pertama : Pikirkan ide yang ingin Anda tulis. Sebagai contoh, anggap saja kita akan menulis sebuah cerita dengan setting di Pasar.
Langkah Kedua : Tangkap 10 kata yang berkeliaran dalam kepala. 10 kata yang melintas ketika kita membayangkan pasar. Tulis dengan cepat 10 katanya. Contoh ; 1. Pasar, 2. Pedagang, 3. Buah, 4. Berjualan, 5. Becek, 6. Sayur, 7. Ikan, 8. Uang, 9. Orang, 10. Laris.
Langkah Ketiga : Mari kita coba menulis secara cepat dengan memasukkan 10 kata itu dalam kalimat-kalimat.

Result :
Dian datang di kota tua itu pada suatu sore yang muram. Di terminal bus antar kota ia melihat bus-bus kecil menurunkan penumpangnya di depan sebuah PASAR. Dian tak tahu pasar apa
itu. Plang nama pasar sudah luntur dimakan musim. Sore hari, seharusnya pasar sepi, tapi ia masih melihat beberapa orang PEDAGANG masih menggelar barang-barangnya. Wanita muda yg bernama lengkap Dian Sastrowardoyo ini baru saja selesai solo travelling keliling kelurahan, dan segera menuju penginapan di tengah kota, sebelum esok hari pagi beranjak pulang ke kota lainnya.
Penasaran dengan pedagang yang masih berjualan, ia melangkah, menyeberang menuju pasar seberang jalan. Bersama para pembeli lain, ia masuk, melewati beberapa genangan lumpur yang BECEK sehabis hujan, melewati pedagang SAYUR di pintu masuk, pedagang ikan di sebelahnya, dan menuju los BUAH-BUAHAN. Di ujung los kedua yang mulai gelap, ia berbelok. Setelah bertanya pada sese-ORANG di suatu sudut, ia akhirnya menemukan lapak penjual buah yang ia cari : pisang. Ternyata wanita cantik ini sangat menyukai pisang. Kebetulan perutnya kosong sejak naik bus tadi siang.
“LARIS , Bu ?” tanyanya berbasa-basi sebelum menawar.
Sang pedagang hanya tersenyum kecil usai menghitung UANG dan memasukkannya di dalam saku baju yang terlihat mengembung…..

Sepuluh kata tadi sudah saya coba tulis dengan cepat. Tanpa berpikir panjang. Bagus atau tidaknya susunan kalimat, logika cerita dan beberapa unsur pendukung lainnya akan saya pikirkan setelah rampung. Setidaknya saya sudah bisa memulai sebuah paragraf tanpa terganggu pikiran-pikiran dan pertanyaan : "Apa yang harus saya tulis pertama kali ?"

Setelah menulis kalimat pertama, biasanya kalimat berikutnya akan ikut mengalir dengan deras. Begitupun dengan paragraf berikutnya.
Jika masih mandeg di paragraf kedua, kenapa tak coba menangkap sepuluh kata baru lagi ?

Selamat mencoba

Sederhana kan ? Kenapa tulisan fiksi, karena jenis fiksi adalah jenis tulisan dasar, yg bisa menjadi jembatan utk membuat jenis tulisan yang jauh lebih rumit seperti biografi, science-fict dsb. Dan jelas sangat memancing imajinasi penulis dan pembacanya. Banyak-banyaklah membaca berbagai genre dan literatur untuk memperkaya perbendaharaan kosakata serta membentuk gaya penulisan. Penulis fiksi hebat seperti J.K Rowling, Rick Riordan, Dan Brown, Hilman "Lupus" dsb pun tidak langsung menghasilkan karya yang hebat begitu saja, mereka pun memulai dari hal-hal yang sederhana.

MK

Tags:

0 komentar to this article "Trik Simpel Menulis Fiksi, Cukup 10 Kata"

Leave a comment