468x60 Ads

Ahli gigi surabaya

Love and Time

Di sebuah pulau, hiduplah berbagai makhluk abstrak
diantaranya CINTA, KEGEMBIRAAN, KESEDIHAN, KEKAYAAN dan KECANTIKAN, dsb.
Mereka hidup rukun saling berdampingan hingga akhirnya terjadilah suatu bencana badai besar yang
menghancurkan pulau itu.
 
Seluruh penghuni pulau itu sibuk untuk menyelamatkan diri, tidak terkecuali CINTA.
CINTA kebingungan mencari perahu yang bisa menolongnya pergi
karena dia tidak bisa berenang.
Sementara itu air semakin naik membasahi kakinya.
 
Tak lama kemudian CINTA melihat Kekayaan mengayuh
perahu untuk meninggalkan pulau itu.
"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku! Bawa aku pergi dari sini!," teriak CINTA.
"Aduh! Maaf CINTA! Aku tidak bisa membawamu pergi, nanti perahu ini tenggelam.
 Lagipula tidak ada tempat lagi bagimu di perahu ini," jawab Kekayaan.
Buru-buru Kekayaan mengayuh perahunya meninggalkan CINTA sendirian.
CINTA sedih sekali melihatnya.

Tiba-tiba datanglah Kegembiraan dengan perahu kecilnya.
"Kegembiraan, Tolong aku!," teriak CINTA.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena telah mendapatkan
perahu sehingga tidak mendengar teriakan CINTA.
CINTA semakin panik karena air semakin tinggi menggenangi tubuhnya.
 
Tak lama kemudian datanglah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah diriku bersamamu," pinta CINTA memelas.
Wah CINTA, kamu basah dan kotor, aku tidak bisa membawamu serta.
Nanti perahuku ikut kotor dong," jawab Kecantikan.
CINTA semakin sedih dan manangis terisak-isak.
Saat itu muncullah Kesedihan dengan perahunya.
"Kesedihan! Bawalah diriku ini untuk ikut bersamamu," kata CINTA dengan nada pasrah.
"Maaf, CINTA.....aku sedang sedih dan ingin sendiri
saja...," kata Kesedihan. CINTA akhirnya putus asa.
 
CINTA merasakan air sudah semakin naik dan menenggelamkan dirinya.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara memanggilnya. "CINTA, cepatlah naik ke perahuku!".
CINTA menoleh dan cepat-cepat naik ke perahu itu sebelum air menenggelamkan dirinya.
Di pulau terdekat CINTA turun dan perahu itu pergi meninggalkan dirinya sendirian.
Pada saat itu barulah CINTA sadar dan tidak mengetahui siapa yang barusan menolongnya.
CINTA segera bertanya pada penduduk pulau itu. "Yang tadi itu WAKTU," kata penduduk pulau itu.
"Tapi mengapa dia menolongku? Padahal dia tidak tahu siapa diriku bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan untuk menolongku," tanya CINTA heran.
"Sebab...HANYA WAKTULAH YANG TAHU SEBERAPA BESAR NILAI
SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU."

Tags:

0 komentar to this article "Love and Time"

Leave a comment